Selasa, 15 November 2016

PENGGUNAAN FLYSLAB

 Penggunaan flyslab untuk plat lantai selama ini dinilai cukup efisien.
Kini kehadiran flyslab semakin booming dengan tren baru, dimana flyslab sekaligus bisa difungsikan sebagai plafon.
Selain mengurangi kerja, kini rumah tinggal, ruko, maupun gedung-gedung tambah efisien karena tak perlu lagi menyediakan plafon.
Penggunaan flayslab yang pada awalnya lebih difokuskan pada plat beton lantai, kini bagian bawah flyslab juga bisa langsung difungsikan sebagai plafon.
Owner PT Kinarya Beton Indonesia Ir Sulistyana MT kepada Tribun Batam, Kamis (31/3) mengungkapkan, dalam perkembangan dunia konstruksi, kehadiran flyslab dirasa semakin memberikan ruang bagi konsumen untuk menentukan seleranya.
Selain efisien biaya, cukup dengan finishing pengecatan, kebutuhan plafon sudah terpenuhi.
"Ini merupakan efek dari sifat praktis dan aplikatif flyslab itu sendiri. Karena dari bawah sudah dicetak dengan halus, maka sudah bisa dijadikan plafon. Finihsing tentu dengan pengecatan," kata Sulistyana, yang juga selaku pemegang hak paten dari flyslab tersebut.
Kini perkembangan penggunaan flyslab diakuinya semakin meluas.
Selain di Batam, aplikasi flyslab sudah menjamur di sejumlah kota di Jawa, seperti Semarang, Bandung, Solo, Salatiga, Pekanbaru, dan lain-lain.
"Selain di Batam terutama untuk ruko-ruko dan perumahan sejumlah gedung kampus, sekolah, rumah sakit dan hotel di Jawa kini menggunakan sistem ini. Di Bandung misalnya, selera artistik konsumen cukup berkembang sehingga mereka bisa memadukannya dengan bentuk kap lampunya," kata pria lulusan S2 Teknik Sipil Undip itu.
Ia mencontohkan gedung-gedung yang menggunakan model itu antara lain, kampus di Undip Semarang, gedung bimbingan belajar di Bandung, sejumlah hotel di Jawa Tengah, dan ruko-ruko di Batam.
Flyslab merupakan plat beton lantai ringan hasil inovasi teknologi dari plat beton konvensional.
Meski lebih ringan hingga 30 persen, namun keberadaannya memiliki kualitas standar yang sama dengan plat lantai biasa.
Flyslab sendiri telah mendapatkan hak paten setelah memenuhi unsur kebenaran baik secara akademis maupun pengujian di laboratorium. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar